MENU BLOG

Minggu, 13 Oktober 2013

GURUKU IDOLAKU

Rahasia Menjadi Guru Idola

Guruku Idolaku

“Menjadi Guru Idola…..”
Apakah Anda sudah termasuk menjadi Guru Idola?
Menjadi Guru idola adalah dambaan setiap guru. Sudahkah kita diidolakan oleh anak didik kita? Jawabnya tentu ada di hati kita masing-masing. Saya yakin para guru ingin mendapatkan predikat itu. Sebuah dambaan yang mulia. Bagaimana caranya agar anak didik kita senang saat kita hadir di kelas dan sedih saat kita tak menampakkan diri. Sebelum kita tahu rahasia menjadi guru idola mari simak cerita di bawah ini.
Suasana di sekolahku….
kasus pertama seperti biasa metode pembelajarnku diskusi kelompok ,permaian dan ceramah semuanya  saya terapkan anak-anak kls X antusias belajar dengan semangat, saking semangat pembealjarn tiga jam berakir dengan mneyenangkan, terbukti dari mereka ketika saya tanyakan ...Gimana pembelajaran hari ini naaak......senang....kompak mereka jawab " senang...... Alhamdulillah. walaupun bel sudah bunyi tapi masih ada empat siswi mengadapku. dan Dia bilang "Pak Jay saya pengen curhat", ada apa naak....Begini pak .Saya punya masalah dengan teman saya dikelas casan HP tapi temen saya itu tidak mau mengembalikannya. Ooooh itu maslahnya kenapa kamu ga mneyelesaikannya dengan wali kelaskamu ?Aaah..Bapak saya ga begitu senang karena Ia (wali kelas) jarang masuk kelas dan kalau mengajarpun kurang menyenangkan.ooh begitu .ya sudah entar bapak selesaikan melalui wali kelasmu dulu. karena ini adalah wewenang wali kelas dan guru BP ,kamu sabar aja dulu jangan membalas dengan kejahatan lagi ya....!.yaaa,,,pak. Entar kalau wali kelasmu tidak bertindak biar Bapak yang memanggil temenmu itu.
Kasus kedua Bel tiga jampuntelah bunyi , maka aku siap-siap merapihkan perangkat pembelajaran setlah berdoa .Al hamdulillah...kemudian aku tanya pada anak-anak siwa kelas X Busana .Nak.....sehabis pelajaran bapak siapa.....?mereka pada jawab " Ibu...........(maaf ga ditulis disini demi menjaga nama baik)ooh....Dia lagi sakit jadi ga hadir hari ini.diluar dugaanlu anak-anak horeee......rasa senang yang ada. bahkan  mereka bilang udah paaak pelajaran bapak aja lanjutkan,,,! ya Bapak mau masuk dikelas yang lain ,kamu semua kerjakan tugas yang lain yaa....jangan ribut.
kasus ketiga ketika awal pembelajaran baru/ kelas XI yang telah aku ajari mereka  bertanya kepadaku . Pak Jay .....bapak ga ngajar lagi di kelas XI ya pak ? Enggak naak....kan udah ada gurunya Ibu......Aaah Bapak saya lebih senag ama bapak,,,! jangan begitu naak,,,,,Kamu ikuti aja pelajaran dia  ya,,!
.
Nah .. itulah tiga kasus kisahku…
Dari kisah-kisah di atas, kita sebagai guru, masuk yang kategori mana,? Apakah kita seperti pada cerita pertama, anak kurang menyenangi wali kelasnya atau BP sehingga mencari solusi kepada gurunya yang menurut mereka lebih mneyenangkan
Ataukah kita  seperti kasus kedua dengan ketidak hadiran kita dengan alasan sakit saja disyukuri.
Dan apakah kita seperti kasus yang ketiga ? ketika kita tinggalkan kelas anak masih merindukan kita untuk menerima pembbelajarn kembali
Nah… saudaraku sesama guru, apa sebenarnya rahasia agar anak didik kita merasa senang, enjoy dan nyaman serta mudah menerima materi pelajaran yang kita berikan, bagaimana caranya agar anak tidak bosan atau jenuh dan merasa krasan saat pembelajaran berlangsung.
Ingin tahu…?
Nah… saya di sini ingin berbagi pengalaman dengan Bapak Ibu Guru agar kehadiran kita di kelas benar benar dinantikan dan diidolakan oleh anak didik kita.
Berdasarkan kisahku di atas dapat kita petik bahwa kita harus melakukan perubahan agar anak didik kita merasa senang, dan jelas dengan materi yang kita ajarkan. Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan selaku pendidik.
Pertama, disiplin waktu, kita harus bisa menunjukkan pada siswa bahwa kedispilan kunci kesuksesan, tunjukkan pada siswa bahwa kita memasuki kelas tepat waktu, jangan sampai kita terlambat, selain itu kita masuk kelas sudah membawa seperangkat alat mengajar, jangan sampai baru saja masuk kelas kita sudah keluar, ambil buku nilai, ambil alat tulis dan lain sebagainya. Dan kalau sudah selesai waktu pelajaran, kita jangan sampai mengulur- ulur waktu, anak merasa tidak senang kalau kita terlalu berlama-lama di kelas padahal sudah waktunya ganti pelajaran.
Kedua, perfomance, penampilan, kelihatannya hal ini sepele, namun penting juga . kita harus berpakaian yang rapi, menggunakan seragam sesuai aturan yang ada. Anak didik akan kritis jika kita menegur siswa, mereka akan balik berkilah “Lha Bapak  Guru juga gak seragam, lha Pak guru juga gak rapi.” Kalau penampilan kita rapi siswa tentu akan terkesan.Bahkan pengalaman penulis ada anak yang meny6anjung bahwa . Pak Jay ganteng.....sehingga meimbulkan semangat untuk masuk kelas ,,,he...he/...
Nah kalau kita sudah tepat waktu , berpenampilan memikat baru langkah yang ketiga ini, apersepsi yang memukau, buat suasana kelas senang pada awal jumpa, caranya, kita luangkan waktu kira –kira lima menit agar suasana tidak tegang.
Berbagai cara dapat kita lakukan, misal, kita mengucapkan yel-yel , guru menyuruh para siswa untuk berdiri semua dan guru menucapakan 37.......sambil tangan mengepal ke atas siswa menjawab Yesss......Guru,, Islamic........para siswa sambil mengepal tangan didada . Yeees ...I am Muslims Guru 37 Islamic,,,,,,siswa Yes....yes.......Goooo. Alllahu Akbar. yang salah dikasih permainan auruh maju kedepan untuk menebak sketsa wajah dan akhirnya geeer... pada tawa.
Setelah anak merasa senang, kita baru masuk pada pelajaran, persiapkan materi dengan matang. Sebagai guru kita harus mempersiapkan meteri bahan ajar dengan matang. Selain kita wajib membuat RPP kita harus mempersiapkan materi dengan baik. Jangan sampai kita masuk kelas lantas kita bertanya pada anak. Sampai di mana anak anak materi kita hari ini? Aneh kan, kalau kita bertanya pada anak? Kita lah harus memberitahukan materi ini.
Keempat, komunikatif, kita jalin pembelajaran yang komunikatif dua arah, jangan hanya guru saja yang berbicara, beri kesempatan anak menyampaikan permasalahan, dan kita layani setiap pertanyaan anak dengan jawaban yang memuaskan.
Kelima, pembelajaran inovatif, di era globalisasi ini kita harus bisa menyesuaikan diri dengan zaman. Kita harus menyajikan pembelajaran yang dikemas denga gagasan baru. Kita harus melakukan langkah langkah belajar sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Hal ini telah kita dapatkan saat ada pelatihan-pelatihan. Kita bisa menerapkan metode-metode baru pembelajaran yang merangsang anak untuk berpikir kritis, berwawasan luas dan mau bekerja sama untuk menciptakan pembejaran inovatif.
Salah satu hal yang perlu kita lakukan dalam pembelajan yang inovatif, kita harus mau belajar, jangan sampai anak didik kita hanya dijejali dengan ceramah melulu.. gak zaman deh…sekali-kali mereka belajr main peran sesuai dengan materi yang diajarkan kelihtan merkapun senang.
Banyak metode- metode yang dapat kita kembangkan sendiri sesuai dengan bahan ajar yang akan kita ajarkan. Kita tinggal sesuaikan. Ada metode jigsaw , kontekstual, mapping dll. Dan mudah kok kita terapkan.
Selain beberapa hal di atas kita bisa juga menggunakan media atau alat peraga yang sesuai agar anak tidak jenuh. Gunakan media yang ada, buat power point atau alat peraga yang menunjang sehingga anak lebih jelas menangakap materi.
Itulah rahasia yang kini Anda ketahui, gampang kan kalau kita mau melaksanakannya…
Nah… mari kita bersama-sama mewujudkan” Menjadi Guru Idola” 
Guru idola adalah ketika tidak masuk siwa merasa kehilangan dan esoknya bertanya. "Pak kmaren ko ga ngajar" ? tapi kalau kita tidak hadir anak sorak sorai riang gembira bahkan ngucapin "Alhamdulillah". silahkan niali yang mana kiuta dengar dari ucapan para siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar